Minggu, 07 Desember 2008

Bonenkai 2008

waaa...sudah lama tidak jumpa hai teman-teman pembaca.

ho-oh sudah lama sekali tidak menyapa kalian semua melalui posting di blog ini.

hmmm...ada topik apa hari ini?
ya ya ya, saya bercerita tentang hari kemarin dan hari sebelum kemarin sajah.

Hari kemarin dan hari sebelum kemarin di Hotel Salak Bogor sudah digelar itu nama acara Bonenkai 2008.
Yup! Seperti acara akhir taun yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Utara Jauh sana, di negara bekas penjajah, di Jepang. Wooo acaranya banyak sekali eh, ada ini ada itu, ada band ada costplay ada Bon Odori ada bazar ada makanan ada banyak ada Hanabi ada Todori ada bapak-ibu muda-mudi Bogor berkumpul di situ, di itu Hotel kelas atas di Bogor.

Nah ini yang paling penting nya, SAYA MANDI PAGI DUA HARI BERTURUT-TURUT!! eh maksud saya, saya manggung dua hari berturut-turut hehehe ho-oh teman-teman saya juga bilang "maruk!". Hahaha mereka sirik berarti.
Seharusnya memang saya hanya manggung 1x saja, tetapi eh tetapi, ada teman yang sudah daftar jauh-jauh hari tapi teman-teman bandnya tidak bisa meluangkan waktu sabtu itu. Buset ya, itu duit 100 rebu rupiah masa ya di ikhlasin aja, mending dibeliin cendol float di Selasih 2 Bandung. Dapet segalon.
Yasudah, saya yang dengar kabar itu hari kamis lalu saja mengajak teman-teman lain untuk mengisi kekosongan anggota band yang lain itu. Saya pinta teman saya bolos kuliah untuk bersedia menjadi beat maker hahaha sori, Ben. Lalu guitaris saya di band abadi saya malah jadi vokal hahaha Bro maneh saik pisan lah pokona.
Band nya baru jadi pukul 10 pagi hari jumat lalu harus naik panggung esok harinya yaitu sabtu pukul 11 yoyoi 25 jam saja sebelum manggung. Pertama kali buat gw bikin band sehari sebelum manggung di acara ged-de.

Latian cuma 1 jam, apa yang mau diharepin dari amatir yang berkumpul untuk naik panggung dengan latihan 1 jam saja? Kalo ngga gigit MC pasti banting alat, daripada mosing.
Untungnya kita sepakat bawain yang umum di dengar orang, seperti indonesia raya dan mengheningkan cipta. Ya ya ya, saya tau, kecil sekali kemungkinan bawa lagu kebangsaan di atas panggung yang mana band-band lain men-cover-i lagu dari band-band Jepang. Itu sama saja sambil menyelam minum air, benar, cari mati namanya.
Jadinya kita cover in L'arc~en~Ciel saja. Band yang sangat akrab di telinga para pecinta musik Jepang dalam negeri. Yaa rata-rata anak band yang membawakan lagu Jepang pasti pernah membawakan lagu Laruku minimal 1 lagu jadi yaa mudah saja minta ulik dalam waktu 24 jam.

Manggung pukul 12 ternyata, diundur beberapa menit karena masalah pada kehadiran band.
Wuiiih kita manggung ke-2 tapi penontonnya bejibun banget. Mungkin karena ditempatin di 1 ruangan sempit, jadi tampak padat. Udah kaya band kondang aja rasanya, penonton padet 20x10 orang dalam ruang sempit bertriak-teriak "kyaa kyaa" ho-oh itu karena dandanan kami yang tidak biasa. Tiap-tiap orang pake atribut sendiri. Vokalis gw pake topeng Kamen Rider RiderMan, gw sendiri pake topeng Tenuki (Tanuki?ah pokonya itu), Guitaris pake atribut Tony-Tony Copper dari serial One Piece, Drumer pake celana panjang sopan dan T-Shirt casual (ho-oh doi ga gaya).
Makanya pas naek, MC nya "wih wih rame ni, rame. Ada Kamen Rider, Copper ama, apa nih, Musang?".
Yoi, kami dandan heboh untuk manggung seadanya, yaa kaya Kangen Band deh, kalo maen seadanya ya harus pake topeng.

Nah lalu saya mainkan Blurry Eyes dan 4th Avenue Cafe dari Laruku itu.

Ternyata RAMAI!

Lonjak-lonjak dan bernyanyi bersama, semangat jadinya.
Tua-muda laki-bini semua senang berlonjak dan bernyanyi.
Yaa sebenarnya saya kurang lihat juga sih hehehe kerena pandangan terbatasi topeng itu. Yaa tapi riuh ketika memainkan musik dan setelahnya cukup memberikan kesan baik.

Puas!!

Nah hari berikutnya saya manggung bersama band saya dari Jatinangor sana.
Tapi sayang sekali kurang maksimal. Sound nya mble-e. Dari kemarin sebenarnya sudah kacrut banget tu sound, tapi karena kami hanya bersenag-senang tanpa memikirkan apa yang kami mainkan so berjalan aman-aman saja.
Sedangkan ini kami persiapkan dengan matang. Tapi sayangnya, sound yang terbatas menbatasi kami bermain. Lainnya, tu duo guitaris terhambat dalam permainan oleh alat karena mereka tidak membawa alat sendiri jadilah meminjam alat yang ada di panggung. Yang satu guitarnya bapuk, yang lain sound nya kaya radio butut.
Yah walau begitu, lagu kedua kami yang mana akrab di telinga penikmat musik jepang sudah cukup memuaskan pengunjung. Tepuk riuh tangan penonton cukup membuat kami tersenyum.

Yah, segitu saja.
Saya sedang sakit, jadi tidak kuat berlama-lama duduk gembira di depan laptop.

Terima kasih semuanya.
Salam persahabatan-bagai-kedondong-mengubah-ulat-menjadi-kutu.

2 komentar:

Wina Widyana mengatakan...

pu, kalo aja post yg ini ada fotonya pasti seru... yg ini doang pu..

nDed mengatakan...

Wah.. keren bgt bro..
keren..keren..n keren..

yang gw inget..
Keren'y itu waktu..
"Lo janji jam 10, trus lo datang'y jam 11"

Weleh2..
ngajak ribut ribut nie orang..